https://journal.stikesbanten.id/index.php/Kesehatan/issue/feed JURNAL KESEHATAN 2024-08-03T06:31:04+00:00 Restu Octasila restu.octasila@gmail.com Open Journal Systems <p><img src="/public/site/images/admin/BANNER2.png"></p> <p>Jurnal kesehatan STIKes Banten RI, merupakan jurnal ilmiah peer review yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten, JKS berdiri pada tahun 2016 dengan ISSN 2303 - 0518. JKS terbitan secara berkala dua kali setahun (April dan Oktober). JKS dimaksudkan menyediakan gambaran penelitian asli dan berkualitas berbagai topik dalam Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat.</p> <p>Tujuan jurnal ini adalah untuk berbagi mengembangkan dan memfasilitasi temuan terkait dengan bidang Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Ruang lingkup jurnal meliputi studi literatur, studi kasus, dan berbagai artikel penelitian orisinal yang berkait dengan Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat</p> https://journal.stikesbanten.id/index.php/Kesehatan/article/view/148 Developing a Mobile Health System for Elderly Care in Depok: An Action Research Study 2024-08-03T06:28:51+00:00 wahyu nofiantoro wahyu@ui.ac.id Kusnar Budi kusnar.budi09@ui.ac.id Nisa Ismundari Wildan nisa22005@mail.unpad.ac.id Fitria Ariyanti fitriariyanti@office.ui.ac.id Lilin Arini arini.lilin95@gmail.com Riksa Wibawa Resna riksawibawa@stikesbanten.ac.id Susi Susilawati Sastrahadi susisusilawati@stikesbanten.ac.id Risna Sari risna.sari@tik.pnj.ac.id Dinda Ayu Syafitri dinda.ayusyafitri.tik20@mhsw.pnj.ac.id Rizky Adi rizky.adi.tik20@mhsw.pnj.ac.id <p>The aging population presents unique health challenges that require innovative solutions. In Depok, Indonesia, monitoring elderly health is critical to improve their quality of life. <strong>Research Objective</strong>: This study aims to develop and evaluate a mobile-based health monitoring system for elderly care in Depok, enhancing data accuracy and efficiency. <strong>Method</strong>: An action research methodology was employed, divided into four phases: Action Plan, Act, Observe, and Reflect. The initial pilot was conducted at Puskesmas Pondok Ranji in South Tangerang, and the second cycle involved 9 community health workers (kader) from RW 13, the head of Sukamaju Baru Health Center, the person responsible for the elderly program, and the administrative head. <strong>Result</strong>: The system significantly improved the quality and accuracy of health data collection. Training sessions empowered kader, though older kader faced technological challenges. The integration of comprehensive geriatric assessments enabled early identification of health issues. The pilot validated the system's scalability and adaptability. <strong>Conclusions</strong>: The health monitoring system demonstrated promise in enhancing elderly care through improved data collection and early intervention. Future iterations should address technological difficulties faced by older kader. The system will be refined for broader adoption in Depok and potential scaling to other regions, offering a practical approach to addressing public health challenges through technology.</p> 2024-08-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.stikesbanten.id/index.php/Kesehatan/article/view/149 SELF-ACCEPTANCE PADA KLIEN HIV/AIDS DI “KAPETA FOUNDATION” 2024-08-03T06:30:03+00:00 Mustajidah Mustajidah Mustajidah@journal.stikesbanten.id Mutia Hudjah azizahmustajidah@gmail.com <p>Masalah dalam kehidupan ODHA (Orang Dengan HIV AIDS) tidak hanya terkait dengan adanya diskriminasi dan stigma semata, namun juga terhadap penerimaan akan kondisi dirinya (<em>self-acceptance</em>). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana gambaran self-acceptance pada diri ODHA. Penelitian ini merupakan Penelitian <em>Descriptive Qualitative </em>yang menjelaskan fenomena : “<em>self Acceptence</em>” pada ODHA. <strong>Metode </strong>yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara mendalam (Indept Interview) dengan sample 7 orang di salah satu komunitas ODHA yang bernama KAPETA Foundation. <strong>Hasil </strong>dari penelitian ini meemukan 7 temayaitu dukungan orang terdekat, diskriminasi, rutin terapi ARV, kegiatan social, tidak berkeinginan menularkan penyakitnya, kedekatan dengan Tuhan, menerima takdir adalah <em>point </em>penting pada konsep <em>sel- acceptance </em>pada ODHA</p> 2024-08-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.stikesbanten.id/index.php/Kesehatan/article/view/150 Pola Istirahat Ibu Hamil Terhadap Kejadian Hipertensi di Puskesmas Pamulang, Pondok Benda dan Benda Baru 2024-08-03T06:30:33+00:00 reni nofita nofita.reni@gmail.com Chairunnisa Minarni Alamsyah nofita.reni@gmail.com Dorsinta Siallagan nofita.reni@gmail.com Hanny Desmiati nofita.reni@gmail.com Yuli Kurniasih nofita.reni@gmail.com <p>Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi setiap harinya. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya. Berdasarkan data survei National Sleep Foundation 2007, 78% wanita hamil di Amerika mengalami gangguan tidur. <strong>Tujuan </strong>: Untuk mengetahui hubungan antara total jam tidur malam, frekuensi terbangun, jumlah jam tidur siang, posisi tidur ibu hamil terhadap hipertensi di Puskesmas Pamulang, Pondok Benda, Benda Baru. <strong>Metode</strong> : Metode penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan rancangan penelitian <em>cross sectional study. </em>Lokasi penelitian dilakukan di Puskesmas Pamulang, Pondok Benda, Benda Baru. Sampel pada penelitian ini sebanyak 102 ibu hamil yang melakukan kunjungan ANC di Puskesmas Pamulang, Pondok Benda, Benda Baru yang ditentukan dengan proporsi cluster dari setiap puskesmas yang diteliti. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik <em>accidental sampling</em>. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan buku kunjungan ANC. Analisis data menggunakan <em>chi square</em>. <strong>Hasil</strong> : Hasil penelitian didapatkan 47,1% mengalami hipertensi pada kehamilan. Terdapat hubungan yang signifikan antara total jam tidur malam dengan kejadian hipertensi dengan <em>p value </em>0,029. Terdapat hubungan yang signifikan antara frekuensi terbangun dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan <em>p value </em>0,000. Terdapat hubungan yang signifikan antara jumlah jam tidur siang dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan <em>p value </em>0,049. Terdapat hubungan yang signifikan posisi tidur dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil dengan <em>p value </em>0,001.</p> 2024-08-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement## https://journal.stikesbanten.id/index.php/Kesehatan/article/view/152 GAMBARAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ULANG PASIEN HIPERTENSI DI KLINIK KIMIA FARMA MENDRISIO TAHUN 2023 2024-08-03T06:31:04+00:00 Titi Permaini Titipermaini@journal.stikesbanten.id Abd Rauf stikbapermaini@gmail.com Resna Soerawidjaya stikbapermaini@gmail.com <div class="page" title="Page 1"> <div class="layoutArea"> <div class="column"> <p>Kepatuhan pasien pada pengobatan penyakit yang bersifat kronis pada umumnya rendah. Rendahnya kepatuhan pasien yang mungkin disebabkan oleh ketidak sengajaan. Penatalaksanaan hipertensi dapat dilakukan dengan menggunakan obat-obatan ataupun dengan cara modifikasi gaya hidup. Metode penelitian : Penelitian ini menggunakan metode survey dengan pendekatan cross sectional terhadap data primer. Jumlah sampel 100 responden dengan tehnik pengambilan sample purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi menggunakan uji lembar chek-list kuesioner. Hasil penelitian : Diketahui bahwa gambaran kepatuhan kunjungan ulang pada pasien hipertensi berdasarkan karakteristik mayoritas usia dewasa akhir (71 %), jenis kelamin laki-laki (72 %), Pendidikan SMA (54%), memiliki pekerjaan di perusahaan swasta (52%), lama pengobatan &lt;5 tahun (54 %), dan kepatuhan berobat cukup (58%). Kesimpulan : penelitian kepatuhan ini dapat digunakan sebagai metode pembelajaran untuk mengetahui kepatuhan pasien hipertensi dalam pengobatannya. Saran : Fasilitas kesehatan merupakan sarana dalam pelayanan, disarankan dapat memberikan motivasi terhadap pasiennya dalam melakukan kunjungan ulang pasien yang terdiagnosa hipertensi agar tidak terjadi komplikasi.</p> </div> </div> </div> 2024-08-01T00:00:00+00:00 ##submission.copyrightStatement##