Perbedaan Perkembangan Bahasa Balita Usia 1-5 Tahun Yang Diasuh oleh Orang Tua Dengan Balita Yang Dititipkan di Tempat Penitipan Anak
Abstract
Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang serius bagi negara maju maupun negara berkembang didunia. Kejadian terjadinya gangguan bicara dan bahasa terus meningkat dilihat dari angka prevelensi keterlambatan kemampuan bahasa pada anak usia 2-4,5 tahun adalah 5-8% mengalami keterlambatan berbicara dan 2,3- 19% mengalami keterlambatan bahasa. Desain penelitian ini merupakan penelitian komparatif kuantitatif dengan desain cross sectional. Pengambilan sampel mengunakan purposive sampling dengan jumlah sampel 120 sampel. Instrument yang digunakan adalah DDST. Teknik analisa meggunakan uji fisher. Hasil yang didapatkan ada perbedaan perkembangan bahasa balita usia 18-24 bulan (p value= 0,30), 24-36 (p value= 0,029). Penelitian ini juga menggambarkan tidak ada perbedaan perkembangan bahasa balita usia 36-48 bulan ( p value= 0,196), usia 36-48 bulan (p value= 1,000). Pengasuh dan ibu dapat memberikan stimulasi yang tepat agar perkembangan bahasa anak menjadi lebih optimal.
Downloads
References
Rosales FJ, Reznick JS, Zeisel SH. Understading the role of nutrition in the brain and bahavioral devel-opment of toodlers and preschool children: identifying and addressing methodelogical barriers. Nutritional Neurosci. 2009 Oct; 12(5): 190-202.
Litbangkes B. Riset kesehatan dasar. 2010. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.
Soetjiningsih, 2013. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Hartanto, F. (2011). Pengaruh Perkembangan Bahasa terhadap Perkembangan Kognitif Anak. Sari Pediatri, Semarang.
Supartini Y. 2014. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC, Jakarta.
Benny, A. (2009). Model Desain Pembelajaran.
Dian Rakya, Jakarta.
Sepiloani. dkk, 2015. Eksitensi Taman Penitipan Anak dan Manfaatnya bagi Ibu Rumah Tangga yang Bekerja, Medan: Program Studi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Medan.
Kusumawati, N.I., 2012. Fenomena taman penitipan anak bagi perempuan yang berkerja. Jurnal Ilmiah Pendidikan Sosial Antropoogi, 3(2).
KEMENDIKBUD. (2015). NSPK (Norma,
Standar, Prosedur, dan Kriteria) Penunjuk Teknis Penyelenggaran Taman Penitipan Anak.
Wijaya, S, 2015. Efektifan Pelatihan Identifikasi Dino Keterlambatan Bicara pada Anak Pra Sekolah untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagigik Guru PAUD. In Seminar Nasional Psikologi – Jilid I. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Fauzi Saputra, dkk. (2015) Perbedaan Tumbuh Kembang Anak Toddler Yang Diasuh Orang Tua Dengan YangDititipkan Ditempat penitipan Anak. Program Studi Ilmu Keperawatan.
Tita Restu Yuliasri, D. (2015) Perbedaan Ibu Berkerja dan Tidak Berkerja Terhadap Perkembangan Anak. Akademi Kebidanan Ummi Khasanah.
Berk, L.E. (2012). Child Developmental. Edisi Ke-
8. Pearson Publishing, Illinois.
Suryawan, A. (2012). Penyebab Anak Alami Keterlambatan Bicara. Jawapos, 6 Maret 2012 Wijaya, S, 2015. Efektifan Pelatihan Identifikasi Dino Keterlambatan Bicara pada Anak Pra Sekolah untuk Meningkatkan Kompetensi Pedagigik Guru PAUD. In Seminar Nasional Psikologi – Jilid I. Universitas Muhammadiyah
Surakarta, Surakarta.
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan.
UNY Press, Yogyakarta.
Suryani, D. (2013). Hubugan Antara Stimulasi Perkembangan Bahasa Dengan Tingkat Kemampuan Bahasa Pada Anak Usia 1-3 Tahun di Kelurahan Pringapus, kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang
Soetjiningsih, 2008. Tumbuh Kembang Anak, EGC, Jakarta.
Syakir Abdul Azhim, (2010). Membimbing Anak Terampil Bahasa, Gema Insani Press, Depok.
Gunawan, G. (2010). Hubungan Status Gizi dan Perkembangan Anak Usia 1-2 Tahun. Jurnal Ilmu Kesehatan Anak Falkultas Kedokteran Universitas Lambung mangkurat/ RSUD Ulin Banjarmasin.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Hak cipta pada artikel apa pun dipegang oleh penulis.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan. 5.Artikel dan semua materi yang diterbitkan terkait didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0