Perbedaan Tingkat Kesepian Lansia Wanita Sebelum dan Sesudah Diberikan Kegiatan Pengajian di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng
Abstract
Meningkatnya jumlah lansia di Indonesia dapat menimbulkan permasalahan yang cukup kompleks baik dari fisik maupun psikososial. Masalah psikososial yang paling banyak terjadi pada lansia seperti kesepian, perasaan sedih, depresi dan ansietas. Kesepian termasuk salah satu masalah kesehatan jiwa yang paling banyak terjadi. Kesepian pada lansia dapat diatasi dengan kegiatan pengajian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tingkat kesepian lansia wanita sebelum dan sesudah diberikan kegiatan pengajian di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Mulia 2 Cengkareng Tahun 2017. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pre-eksperimental design dengan pendekatan One group pretest-posttest design. Teknik pengambilan sampel yaitu non-probability sampling dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel yang diambil sebanyak 34 responden. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan kuesioner baku UCLA loneliness scale. Analisis data statistik yang digunakan adalah uji Marginal Homogeneity. Hasil Penelitian menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada tingkat kesepian lansia wanita sebelum dan sesudah diberikan diberikan kegiatan pengajian dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (p<0,05). Kegiatan pengajian memiliki pengaruh terhadap penurunan yang signifikan pada tingkat kesepian yang dialami oleh lansia wanita.
Downloads
References
/2012/06/motivasi-masyarakat-mengikuti- pengajian datastudi.pdf 28 maret 2017
Amalia. (2013). Kesepian dan Isolasi Sosial yang Dialami Lanjut Usia: Tinjauan dari Perspektif Sosiologis, Jurnal Kementerian Sosial RI Vol. 18, No. 02 Tahun 2013
Aziz Alimul, H. (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi Konsep dan Proses Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.
Azizah, N. (2011). Keperawatan Lanjut Usia.
Graha Ilmu, Yogyakarta.
Basuki. (2015). Faktor-faktor Penyebab Kesepian Terhadap Tingkat Depresi pada Lansia Penghuni Panti Sosial Tresna Werdha Nirwana Puri Kota Samarinda. eJournal Psikologi, Vol. 4, No.1 tahun 2015
Bandiyah, S (2009). Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik. Nuha Medika, Yogyakarta.
Carpenito, L. J. (2009). Buku Saku Diagnosa keperawatan. Jakarta, EGC.
Cheryl, A., dan Perello, K. (2008). Loneliness in the School Setting, The Journal of School Nursing. 24(2).66-70
Dahlan MS. (2012). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan, Edisi 5. Salemba Medika, Jakarta.
Hastono, Sutanto. (2007). Analisa Data Kesehatan. Universitas Indonesia, Jakarta:
Herliawati, dkk. (2014). Pengaruh Pendekatan Spiritual Terhadap Tingkat Kesepian pada lanjut Usia di Panti Sosial Tresna Werdha Warga Tama Kelurahan Timbangan Kecamatan Indralaya Utara. Jurnal Menteri Kesehatan, No.2, April 2014
Hidayat, A.A.A., (2007). Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Salemba Medika, Jakarta.
Hidayat A.A.A., (2010). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif, Health Books, Jakarta.
Martin & Osborn. J. G. (2008). Pschology Adjusment and Everyday Living. Prentice Hall, Inc New Jersey.
Maryam, S. R., Ekasari, F.M., Rosidawati., Jubaedi, A. & Batubara, I. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Salemba Medika, Jakarta.
Masithoh, dkk, (2012). Pengaruh Latihan Keterampilan Sosial Terhadap Kemampuan Sosialisasi pada Lansia dengan Kesepian di Panti Werdha Semarang. Jurnal Keperawatan Soedirman (The Soedirman Journal of Nursing), Volume 7, No.2, Juli 2012
Mubarak, W, I, Santoso, B. A. Rosikin, K & Patonah, S. (2006). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori & Aplikasi dalam Praktik dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan Kumunitas, Gerontik dan Keluarga. Sagung Seto, Yogjakarta.
Muttaqien, dkk. (2013). Tingkat Kesejahteraan Spiritual dengan Tingkat Depresi pada Lansia Muslim. Jurnal Vol. 01, No. 01. Maret Tahun 2013
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta, Jakarta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi. Rineka Cipta, Jakarta.
Nurdiani, F. A. (2014). Uji Validitas Konstruk Alat Ukur UCLA Loneliness Scale Version 3, JP3I Vol.III, No.4, Oktober 2014
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.
Nursalam. (2015). Manajemen Keperawatan.
Salemba Medika, Jakarta.
Nuzuly. (2009). Hubungan Kesepian dan Agresi. Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta.
Pettigrew, S. dan Michele R. (2008). Addresing Loneliness in Later Life. Journal of aging & mental Health, 12 (3), 302-309
Probosuseno. (2007). Mengatasi Isolasi Lanjut usia. http//medicalzone. Diunduh tanggal 30 maret 2017
Rahmi. (2015). Gambaran Tingkat Kesepian pada lansia di Panti Tresna Werdha Pandaan. Seminar Psikologi & Kemanusiaan Tahun 2015
Sarafino. (2002). Health Psychology: biopsycosocial interaction. 5th Edition. USA:
Jhon Wiley & Sons
Sears, D.O., Peplau, LA., & Taylor, S.E (2009). Psikologi Sosial (Terjemahan Ardiyanto) (Edisi kedua belas). Pranada Media Grup, Jakarta.
Setiabudhi, T. & Hardywinoto. (2005). Panduan Gerontologi Tinjauan dari Berbagai Aspek: Menjaga Keseimbangan Kualitas Hidup Para Lanjut usia. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sugiyanto. (2010). Model-model Pembelajaran
Inovatif. Yuma Pustaka, Surakarta.
Tamher, S (2009). Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta
Tiikainen, P. dan R. L. Heikkinen (2010). Associations Between Lonelinnes, Depressive Symptoms and Perceived Togetherness in Older People. Journal of Aging & Mental Health. 9 (6), 526- 534
Vandri Kallo, dkk. (2016). Hubungan Aktivitas Spiritual dengan Tingkat Depresi pada Lansia di Balai Penyantunan Lanjut Usia Senja Cerah Kota Manado. E-journal Keperawatan (e-Kp), Vol. 4, No. 2, Agustus 2016
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Hak cipta pada artikel apa pun dipegang oleh penulis.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan. 5.Artikel dan semua materi yang diterbitkan terkait didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0