STUDI KASUS IKHTERUS PADA BAYI BARU LAHIR DI RS X TAHUN 2023

  • Hanny Desmiati Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten
  • Restu Octasila
  • Siti Dariyani
Keywords: Studi Kasus Kebidanan, Neonatus, Ikterus Neonatorum

Abstract

Studi kasus ikhterus pada bayi baru lahir di RS X Tahun 2023, Hanny Desmiati, Jl. Rawa Buntu No.10-Serpong, Kota Tangerang Selatan, dan 15318, Indonesia, hannydesmiati@gmail.com. Pendahuluan: Ikterus pada bayi baru lahir (BBL) merupakan suatu gejala fisiologis atau hal yang patologis. Angka Kematian Bayi (AKB) menurut World Health Organization (WHO) kesehatan utama disebabkan oleh asfiksia (20-60%), infeksi (25-30%), bayi dengan berat lahir rendah (25-30%) dan trauma persalinan (5-10%). Faktor-faktor yang memengaruhi ikterus neonatus meliputi faktor maternal seperti ras, usia gestasi, komplikasi kehamilan, penggunaan infus oksitosin, preterem, aterem, jenis persalinan, faktor perinatal seperti infeksi pada bayi baru lahir, asfiksia, trauma lahir (cephal hematom), faktor neonatus seperti: prematuritas, rendah asupan (ASI), hipoglikemia, berat badan lahir rendah, penggunaan obat-obatan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan asuhan yang diberikan kepada Bayi. K dengan Ikterus Neonatorum di Ruang Perinatologi Atas RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2023. Metode: Pendekatan dalam penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan metode studi kasus untuk menggambarkan kasus ikterus neonatorum. Subjek dalam studi kasus ini adalah 1 neonatus yang mengalami ikterus neonatorum. Data diperoleh dengan menggunakan wawancara, format pemeriksaan fisik dan lembar observasi kemudian dianalisis dalam bentuk narasi. Hasil Penelitian: Hasil penelitian didapatkan bahwa Bayi. K dengan Ikterus Neonatorum tidak ditemukan hambatan apapun selama asuhan yang diberikan. Pemantauan dilakukan sebanyak 3 hari. Selama dilakukannya asuhan pada bayi didapatkan kulit dan sklera bayi berwarna kuning sejak Tanggal 14 Maret 2023. Selesai perawatan pada Tanggal 14 Maret 2023 kulit dan sklera Bayi. K sudah tidak kuning dan keadaan umum bayi sudah membaik. Saran: Rekomendasi penatalaksanaan neonatal dapat dijadikan evaluasi dalam meningkatkan pelayanan kebidanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pada bayi ikterus neonatorum. Peran serta seorang ibu penting dalam memberikan ASI Eksklusif sesuai permintaan bayi, agar bisa mencegah terjadinya ikterus neonatorum.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agussafutri, W. D., Darmayanti, P. A., Ismiati, Magasida, D., & Siregar, G. F. (2022). Buku Ajar Bayi Baru Lahir DIII Kebidanan Jilid II. Jakarta: Mahakarya Citra Utama.

Akmal, F. A., Theresia, E. M., & Margono. (2020). Rasio Prevalensi Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Ikterus Neonatorum Dini Di RSUD Wates Kabupaten Kulon Progo Tahun 2017 [Poltekkes Kemenkes Yogyakarta]. Retrieved from http://eprints.poltekkesjogja.ac.id//2278/3/BAB II.pdf

Anggie, N., Etika, R., Krisnana, I., Pudji Lestari, D., Studi Kebidanan, P., & Kedokteran, F. (2019). Faktor Risiko Kejadian Ikterus Neonatorum. Pediomaternal Nursing Journal, 183-188.

Ardhiyanti, Y. (2019). Asuhan Kebidanan Pada Bayi Dengan Ikterus Fisiologi. Jurnal Komunikasi Kesehatan, 22-28.

Assoku, B. A., & Ankola, P. A. (2018, November 14). Neonatal Jaundice. Diambil kembali dari europepmc: https://europepmc.org/article/nbk/nbk532930

Auliasari, N. A., Etika, R., Krisnana, I., & Lestari, P. (2019). Faktor Risiko Kejadian Ikterus Neonatorum. Pediomaternal Nursing Journal , 183.

Badan Pusat Statistik, B. (2020). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia.

Banten, D. (2019). Jumlah Bayi Lahir Provinsi Banten. Retrieved from https://statistik.bantenprov.go.id/pemerintahan/dinkes.

Indanah, Karyati, S., & Yuminah, Y. (2019). Efektivitas Pemberian ASI Terhadap Penurunan Kadar Bilirubin. The 10th University Research Colloqium, 565-571.

Kemenkes, R. (2019). SDGs: Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Diambil kembali dari https://sdgs-kesehatan.kemenkes.go.if

Madiastuti, M., & Chalada, S. (2017). Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Neonatus Huperbilirubin di RSB Pasutri Bogor Provinsi Jawa Barat Tahun 2016. Jurnal Ilmu dan Budaya, 40 NO. 55.

Mendri, N. K., & Prayogi, A. S. (2017). Asuhan Keperawatan Pada Anak Sakit dan Bayi Resiko Tinggi. Jakarta: Pustaka Baru Press.

Nugraheni, N. P., Widyastuti, Y., & Kurniati, A. (n.d.). Karakteristik Neonatus yang Mengalami Ikterus Neonatorum di RSUD Panembahan Senopati Bantul Tahun 2018. Poltekkes Kemenkes Yogyakarta.

Puspita, N. (2018). The Effect of Low Birthweight on the Incidence of Neonatal Jaundice in Sidoarjo. Jurnal Berkala Epidemiologi, 174-181.

Riset Kesehatan Dasar, R. (2018). Riset Kesehatan Dasar Kementrian Kesehatan. https://kesmas.kemkes.go.id/assets/upload/dir_519d41d8cd98f00/files/Hasil-riskesdas-2018_1274.pdf.

Rukiyyah, A., & Yulianti, L. (2019). Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Trans Info Media.

Sari, A. E., Gumiarti, Jamhariyah, & Subiastutik, E. (2021). View of Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ikterus Neonatorum di RS Permata Bunda Malang. Vary Midwifwry Journal, 31-43. Diambil kembali dari Viem of Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ikterus Neonatorum di RS Permata Bunda Malang: http://ovari.id/index.php/ovari/article/view/38

Sowwam, M., & Aini, S. N. (2018). Fototerapi Dalam Menurunkan Hiperbilirubin Pada Asuhan Keperawatan Ikterus Neonatorum. Jurnal Keperawatan, 82-90.

Tresnatias, Y. D. (2020). Analisis Faktor Resiko Ikterus Neonatorum di RSU Haji Surabaya. Retrieved from https://repository.unair.ac.id/63616

WHO, W. H. (2020). Pravalensi Kejadian Ikterus Pada Bayi Baru Lahir. Retrieved from Who.Int: www.Who.Int/Who/Data/Organisasi Kesehatan Dunia

Wijaya, F. A., & Suryawan, I. W. (2019). Faktor Risiko Kejadian Hiperbilirubin pada Neonatus Di Ruang Perinatologi Roles and Attitudes In Child Care with . Jurnal Inovasi Penelitian, 49-52

Published
2025-01-31
How to Cite
Desmiati, H., Octasila, R., & Dariyani, S. (2025). STUDI KASUS IKHTERUS PADA BAYI BARU LAHIR DI RS X TAHUN 2023. JURNAL KESEHATAN, 10(2), 1-8. Retrieved from https://journal.stikesbanten.id/index.php/Kesehatan/article/view/184