HUBUNGAN ANTARA POLA KEBIASAAN PEMBERIAN MAKAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA USIA 24-59 BULAN DI WILAYAH KECAMATAN RAJEG KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2023
Abstract
Pendahuluan, Stunting yaitu permasalahan gizi yang terjadi pada balita didunia. Pada tahun 2019 prevalensi stunting secara global mencapai 144,0 juta anak balita. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak tumbuh tidak sesuai dengan usianya. Tinggi badan berdasarkan usia yang rendah digunakan sebagai indikator malnutrisi kronik yang menggambarkan riwayat kurang gizi pada balita dalam waktu yang cukup lama. Tujuan penelitian, untuk mengetahui hubungan antara pola pemberian makan dengan kejadian stunting di Wilayah Kecamata Rajeg Kabupaten Tangerang. Metode penelitian, Desain penelitian menggunakan deskriptif korelasional, menggunakan metode kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional, penelitian ini untuk pola pemberian makan sebagai independen memakai kuesioner CFQ dan stunting sebagai dependen menggunakan pengukuran microtoise dengan menggunakan antropomentri. Hasil penelitian, tanggung jawab 0,980, berat badan orangtua 0,022, berat badan anak 0,974, kekhawatiran 0,325, larangan 0,003, tekanan untuk makan 0,001, pemantauan 0,026. Kesimpulan dan saran, kesimpulan bahwa terdapat hubungan antara berat badan orangtua, larangan, tekanan untuk makan dan pemantauan, dengan tinggi badan balita stunting di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Tahun 2023, dan tidak ada hubungan antara tanggung jawab, berat badan anak dan kekhawatiran dengan tinggi badan balita stunting di Kecamatan Rajeg Kabupaten Tangerang Tahun 2023. diharapkan orangtua terutama ibu dapat memperhatikan pemenuhan gizi anak balita, hal yang penting adalah pemenuhan nutrisi dengan prinsip gizi seimbang, agar balita dapat bertumbuh dengan baik.
Downloads
References
Damaiyanti, Anna Eliya, L. W. dan R.
N. (2016). Hubungan Antara Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Balita Di Posyandu Desa Manunggal Wilayah Kerja Puskesmas Batulicin 1 Kecamatan Karang Bintang. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 1(1), 63–68.
Dinkes Kabupaten Tangerang. (2018). Profil banten. Journal of Physics A: Mathematical and Theoretical, 44(8), 1689–1699.
Direktorat Kesehatan Departmen Kesehatan Keluarga. (2016). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan lntervensi Dini Tumbuh Kembang Anak. In Bakti Husada.
Hartono, S.Gz, M. G. (2017). Status Gizi Balita dan Interaksinya. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id
/baca/blog/20170216/0519737/stat us-gizi-balita-dan-interaksinya/
Husada, A. B. (2020). cara mengukur stunting dan ciri-ciri stunting. https://stikeshb.ac.id/cara-mengukur-stunting/
Idai. (2015). Pentingnya Mengatur Jadwal Makan Anak. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/ asi/pentingnya-mengatur-jadwal- makan-anak
Kadar Ramadhan. (2020). Status Gizi menurut Tinggi Badan per Umur pada Balita. Poltekita : Jurnal Ilmu Kesehatan, 13(2), 96–101. https://doi.org/10.33860/jik.v13i2.38 kemenkes. (2017). Hasil Psg 2017. Buku Saku Pemantauan Status Gizi Tahun
2017, 7–11.
Kemenkes. (2023). Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. Kemenkes, 1–7.
https://kesmas.kemkes.go.id/assets/u ploads/contents/attachments/09fb5b8 ccfdf088080f2521ff0b4374f.pdf
Kementerian Kesehatan (Kemenkes). (2021). Daftar Kabupaten dengan Prevalensi Balita Stunting Tertinggi di Banten pada 2021. 2021.
kemkes. (2017). Status Gizi Balita dan Interaksinya. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/b aca/blog/20170216/0519737/status- gizi-balita-dan-interaksinya/
Kemkes. (2018a). Ini Penyebab Stunting pada Anak.
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/b aca/umum/20180524/4125980/penye bab-stunting-anak/
Kemkes. (2018b). Stunting, Ancaman Generasi Masa Depan Indonesia. https://p2ptm.kemkes.go.id/post/stunting-ancaman-generasi-masa- depan-indonesia
Kusudaryat, Prananingrum, U. (2017).
menu makan sehat untuk balita.
Leonita, E., & Nopriadi, N. (2010). Persepsi Ibu Terhadap Obesitas pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Kesehatan Komunitas, 1(1), 39–
48.
https://doi.org/10.25311/keskom.v ol1.iss1.9
Lestari, B., Sutria, E., Irwan, M., Cara, S., & Briggs, J. (2021). pola pemberian makan pada balita stunting berdasarkan teori transcultural nursing. 4(1), 36–45. Loka, lola vita, Martini, Margaretha, & Relina, S. (2018). Hubungan Pola Pemberian Makan dengan Perilaku Sulit Makan pada Anak Usia Pra Sekolah (3-6). Keperawatan Suaka
Intan (JKSI), 3(2), 1–10.
Marfuah, I. N. (2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita Usia 6-23 Bulan di Puskesmas Gondangrejo (Analisis Data Sekunder Tahun 2021).
Menkes RI. (2014). pedoman gizi seimbang. Lincolin Arsyad, 3(2), 1–46.
http://journal.stainkudus.ac.id/inde x.php/equilibrium/article/view/126 8/1127
Miko, A., & Al-Rahmad, A. H. (2017). Hubungan Berat Dan Tinggi Badan Orang Tua Dengan Status Gizi Balita Di Kabupaten Aceh Besar. Gizi Indonesia, 40(1), 21. https://doi.org/10.36457/gizindo.v40 i1.222
Musher-Eizenman D, H. S. (2007). Comprehensive Feeding Practices Questionnaire: validation of a new measure of parental feeding practices. Journal of Pediatric Psychology, 32, 960-972.
https://doi.org/doi: 10.1093/jpepsy/jsm037.
Perdani, Z. P., Hasan, R., & Nurhasanah,
N. (2017). Hubungan Praktik Pemberian Makan Dengan Status Gizi Anak Usia 3-5 Tahun Di Pos Gizi Desa Tegal Kunir Lor Mauk. Jurnal JKFT, 1(2), 9.
https://doi.org/10.31000/jkft.v2i2.59 Poskota. (2021). Duh, 4.780 Balita di
Kabupaten Tangerang Alami Stunting. https://poskota.co.id/2021/11/24/duh
-4780-balita-di-kabupaten- tangerang-alami-stunting- penyebabnya-mengejutkan
R, M., & Darmawi, D. (2022). Hubungan Pola Pemberian Makan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-59 Bulan Di Desa Arongan. Jurnal Biology Education, 10(1), 91–104.
https://doi.org/10.32672/jbe.v10i1.4 120
Rahayu,Yulidasari, Putri, A. (2018). study guide stunting dan upaya pencegahannya.
Rahayu, P. P., Kesehatan, F. I., Yogyakarta, U. R., Kesehatan, F. I., Yogyakarta, U. R., & Korespondensi, P. (2020). PERBEDAAN RISIKO STUNTING BERDASARKAN JENIS KELAMIN. 135–139.
Rahman, F. D. (2018). pengaruh pola pemberian makan terhadap kejadian stunting pada balita. The Indonesian Journal of Health Science, 10(1), 15–24. https://doi.org/10.32528/the.v10i1. 1451
Ryan, Cooper, & Tauer. (2013). peran orangtua terhadap obesitas pada anak. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 1992, 12–26.
Sari, D. P., Helmyati, S., Sari, T. N., & Hartriyanti, Y. (2021). Hubungan Pengetahuan Dan Persepsi Ibu Tentang Status Gizi Anak Dengan Perilaku Ibu Dalam Pemberian Makan Anak. Journal of Nutrition College, 10(2), 140–148.
https://doi.org/10.14710/jnc.v10i2. 30343
UNICEF/WHO/WORLD BANK.
(2021). Levels and trends in child malnutrition UNICEF / WHO / World Bank Group Joint Child Malnutrition Estimates Key findings of the 2021 edition. World Health Organization, 1–32. https://www.who.int/publications/i
/item/9789240025257
Utari, R. (2020). Pilihan Makanan Balita yang Sehat agar Si Kecil Tumbuh Cerdas.
https://www.sehatq.com/artikel/pilih an-makanan-balita-yang-sehat-agar- si-kecil-tumbuh-cerdas
Wahyuni, C. (2018). Panduan Lengkap Tumbuh Kembang Anak Usia 0-5 Tahun.
Waladow, G., Warouw, S., & Rottie, J. (2013). Hubungan Pola Makan Dengan Status Gizi Pada Anak Usia 3-5 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Tompaso Kecamatan Tompaso. Jurnal Keperawatan UNSRAT, 1(1), 1–6.
Copyright (c) 2024 Feny Kusumadewi
![Creative Commons License](http://i.creativecommons.org/l/by/4.0/88x31.png)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Hak cipta pada artikel apa pun dipegang oleh penulis.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan. 5.Artikel dan semua materi yang diterbitkan terkait didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0